Selasa, 24 Mei 2011

Imajinasi dalam Pendidikan Bernuansa Teknologi

  
    Kemajuan dunia teknologi dan informasi telah membawa pengaruh besar di bidang kehidupan manusia. Khususnya bidang Pendidikan, yang merupakan salah satu tempat terciptanya manusia yang berpendidikan. Melalui lembaga formal maupun informal. Pendidikan dapat ditemui di mana saja dan kapan saja selama manusia itu hidup dan berkembang. Baik di sekolah, rumah, lingkungan masyarakat, lingkungan media massa sampai pada kebiasaan personal. Penemuan substansi pendidikanpun dilakukan dengan cara dan metode masing - masing. Sesuai dengan sifat alamiah manusia yang selalu ingin tahu dan tidak pernah puas dengan apa yang sudah dimiliki, perolehan informasi diberbagai bidang selalu dijadikan pelampiasan. Semua sumber ilmu pengetahuan dan informasi yang fiktif maupun non fiktif tidak luput dari incaran penikmat teknologi.           Demi mendapatkan sumber referensi untuk melengkapi tugas menambah pengetahuan maupun sekedar hiburan sesaat.
      Pendidikan selalui diidentikan sebagai cara dan metode untuk memperoleh, mengembangkan, dan menciptakan ilmu pengetahuan serta diharapkan mampu mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu juga dimaknai sebagai proses menuju kedewasaan, baik fisik maupun psikis individu. Dalam perjalannya baik disadari maupun tidak, manusia akan selalu belajar untuk memaknai setiap jentik kehidupan. Sehingaa mampu menempatkan belajar sebagai prioritas utama dalam hidup bahkan menjadi makanan pokok sehari – hari. Mereka akan selalu mencari tambalan pengetahuan untuk melapisi lubang pengetahuan yang mungkin terkikis oleh waktu, usia dan keterbatasan sarana dan prasarana.
      Dalam proses pemenuhan kebutuhan belajar manusia cenderung memanfaatkan teknologi yang berisi berbagai macam sumber ilmu pengetahuan dan informasi. Sehingga mereka akan selalu mencari teknologi yang kian canggih dan modern. Teknologi yang sangat diidam – idamkan adalah teknologi yang efektif, efisien, dan tepat guna. Sehingga dalam proses regenerasinya teknologi mendapat banyak sentuhan perombakan dan uji coba dengan waktu relatif cepat. Para pakar dan pemerhati teknologi selalu berupaya menciptakan suatu terobosan baru yang memungkinkan manusia memperolah kebutuhannya dengan teknologi yang efektif, efisien, dan tepat guna. Melalui riset, uji coba – uji coba yang menghasilkan produk teknologi, kemudian ditebar ke masyarakat luas. Tanggapan dan aspirasi dari masyarakat yang kemudian dijadikan bahan acuan dalam memperbaiki teknologi sesuai dengan penikmat ilmu pengetahuan yang haus akan kekinian
Seperti pada kebutuhan belajar manusia yang beraneka ragam, telah tersedia berbagai inovasi baru untuk mendapatkan ilmu pengetahuan dan informasi. Sebagai contoh, berbagai layanaan penyedia akses internet dengan kecepatan tinggi dan minimalis telah berkembang cepat. Mulai dengan modem dengan bentuk yang besar hingga saat ini modem yang beredar sangat minimalis dan mudah dibawa kemana saja. Komputer yang rumit dan berat dengan bentuk konvensional kini dikemas dengan sangat minimalis menjadi laptop , netbook dan kini telah mulai berkembang laptop touchscreen dengan bentuk yang menawan.
      Seperti halnya komputer yang terus membenahi diri menjadi lebih baik, pendidikan sekarang juga berupaya untuk membenahi diri ke arah yang lebih baik dengan memanfaatkan teknologi. Karena pada dasarnya proses pendidikan tidak hanya ditentukan oleh guru dan buku sebagai sumber belajar. Koordinasi yang baik antara factor – factor pendidikan mampu menjembatani teciptanya pendidikan yang bermakna bagi peserta didik. Pembelajaran yang berpusat pada siswa. Bukan lagi top down tetapi bottom up. Siswa dibebaskan utnuk berkreasi dan berimajinasi membuat satu produk yang sekiranya bermanfaat bagi masyarakat umunya. Tentunya tidak menutp kemungkinan adanya pengawasan dan instruktur guna terjalinnya pembelajaran yang berasaskan perbedaan dan kreativitas.
      Penggunaan teknologi dalam pendidikan akan selalu mewarnai perkembangan peserta didik. Maka proses perumusan, perencanaan hingga pelaksanaannya pun selalu menuai berbagai kritik dan saran. Seperti pendayagunan dan pemanfaatan media dalam pendidikan akan selalu mempertimbangkan aspek peserta didik. Pelaku dan pemakai media itu harus dapat menunjang keberhasilan dalam proses pembelajaran. Perkembangan media sebagai salah satu produk teknologi dalam pendidikan juga diimbangi dengan strategi dalam pemanfaatannya. Strategi dalam pembelajaran akan selalu memperbaiki diri sehingga dalam prakteknya dimungkinkan adanya penggunaan strategi pembelajaran lama atau konvensional dalam menunjang pemakaian media pembalajaran yang terus berkembang. 
       Pemanfaatan media dengan diimbangi strategi pembelajaran dan kompetensi keprofesionalan yang dimiliki pendidik dapat memperbaiki kualitas pendidikan. Karena dengan menggunkan media, bahan ajar yang sekiranya sulit dijangkau atau mempunyai berat ratusan ton dapat dipelajari dengan mudah melalui pemanfaatan media.Hal ini tentu dibarengi dengan strategi penyampaian yang menarik dari pendidik yang dapat menggugah daya kritis peserta didik.
       Dalam merumuskan media dan strategi yang sesuai, terlebih dahulu menganalisis karakteristik dari peserta didik. Karakteristiknya dapat berupa karakteristik umum, kemampuan awal peserta didik dan gaya belajar. Sehingga perkembangan struktur kognitifnya akan berjalan dengan lancar. Pemikiran dan pemunculan ide-ide kreatif juga akan mengalir deras dari otak peserta didik yang kritis dan terbuka.
      Untuk dapat memaksimalkan potensi dan kemampuan masing-masing individu, diperlukan usaha yang serius dari pihak pusat atau pemerintahan sampai pada peran guru, orang tua dan lingkungan yang mendidik. Terciptanya manusia yang berbudi luhur, intelek, bernurani, agamis, pancasilais, dan berkarakter kuat tidak leps dari proses pendidikan yang dijalaninya. Baik pendidikan yang terstruktur, terencana, ataupun pendidikan yang kebetulan dirasakan. Bahan belajar baik dari buku, internet, media, televisi sampai pada pengalaman langsung yang dialaminya.
       Akan menjadi seperti apakah indoneia beserta masyarakatnya pada tahun 2045?akankah menjadi bangsa yang bangkrut dengan segala kerusakan sistem pemerintahan dan pendidikan. Atau menjadi bangsa yang sukses dengan masyarakat ilmiah yang maju dan berdikari?kita tidak akan tahu seperti apa nantinya saudara, teman, orang asing bahkan kita sendiri, jika kita tidak pernah menoba untuk merubah pandangan, kebiasaan, tingkah laku bahkan kehendak kita untuk menjadi manusia yang bulat dan utuh. Manusia yang berkompeten dalam berbagai hal, mampu memecahkan masalah sendiri dan orang lain dan mampu belajar dari apa dan dimana saja. Belajar dari buku atau dengan membaca proses pembelajaran orang lain. 

0 komentar:

Posting Komentar