Pendidikan

 Merananya Perpustakaan di tengah gegap gempitanya kota Jogjakarta
           
            Jogjakarta merupakan sebuah kota Istimewa di tengah pulau jawa. Kota ini telah mengalami perubahan yang pesat dari tahun ke tahun. Dengan berbagai tempat manarik yang disuguhkan dan bermacam – macam fitur cantik yang tersedia di sana. Hal ini membuat keinginan tersendiri untuk mengunjungi semua keistimewaanya. Mulai dari Tugu Jojga yang merupakan lambang kebesaran, Malioboro, Taman Sari, dll, sampai pada beraneka ragam supermarket dan mall. Yang pastinya akan memiliki makna tersendiri setelah berkunjung. Tetapi ada satu tempat yang mungkin lupa untuk disebutkan. Entah karena jarang yang berkunjung atau memang sudah hilang dari peredaran. Tempat ini seperti tenggelam di tengah keramaian kota Yogjakarta yang membudaya. Itulah sebutan Perpustakaan, tempat berbagai Ilmu pengetahuan terangkum di dalam buku – buku yang  tertata rapih  dan masih menunggu untuk dibaca.. Berbagai alasan selalu melekat dibenak setiap orang jika mendengar kata Perpustakaan. “Malas, sepi, tidak nyaman, pusing,  mau baca apa?,,lebih baik shoping di mall..Dapat banyak baju dengan berbagai model,, Atau sekedar jalan – jalan saja di mallioboro, siapa tahu dapat jodoh..” Itulah kata salah satu orang jika ditanya kehadirannya di perpustakaan. Mereka lebih menyukai memadati supermarket dan mall. Walaupun sekedar melihat – lihat atau lebih dari itu mereka memborong baju dengan harga yang relative mahal. Kenapa uang itu tidak digunakan untuk membeli buku? kenapa mereka lebih menyukai mall daripada perpustakaan?terlebih lagi, kenapa pemerintah membiarkan aset ilmu pengetahuan yang mencerdaskan itu terbengkelai?dan lebih memilih untuk memperbanyak kehadiran supermarket, dan tempat hiburan lain yang fungsinya tidak terlalu penting? kenapa ini terus berlanjut dan kian parah?apa mungkin sudah tidak ada lagi orang yang perduli dengan ilmu pengetahuan yang bermanfaat? 
            Padahal jika kita teliti dari segi manfaatnya, perpustakaan bisa menjadi wadah terbentuknya masyarakat ilmiah. Masyarakat dengan rasa ingin tahu yang tinggi terhadap ilmu pengetahuan, keinginan meneliti berbagai persoalan yang muncul, keinginan bertanya dalam setiap aspek kehidupannya, Sehingga memunculkan tindakan yang lebih baik untuk menyikapi problem dalam kehidupannya. Selain itu jika ditinjau dari segi keberadaannya sebagai bangunan yang menyimpan nilai budaya tinggi, bentuk dari perpustakaan ini dapat dipandang sebagai salah satu asset budaya Indonesia. Selain itu juga perpustakaan mampu menghadirkan suasana kesejukan dan kenyamanan ditengah panasnya kota Jogjakarta.
            Untuk itulah sebaiknya perputakaan diperbaharui dengan penambahan buku – buku cetakan baru dengan tema – tema yang mampu memikat setiap orang yang melihatnya. Karena buku yang baik itu bisa dilihat dari isi yang menyingkap pengetahuan baik mulai dari taraf nasional hingga internasional. Dari sampul dapat menarik perhatian dan rasa ingin tahu, memotivasi untuk berbuat yang baik ke depannya dan bermanfaat sesuai dengan kebutuhan setiap orang. Perbaikan dalam segi perawatan buku – buku yang termakan usia juga perlu digalakkan, sehingga bisa terawatt dengan baik.  Lebih baik memperluas perpustakaan daripada  memperbesar supermarket. Jangan biarkan Ilmu Pengetahuan ini lapuk dan merana terdesak usia dengan kerinduan sentuhan  tangan para penikmat buku..







0 komentar:

Posting Komentar