Selasa, 24 Mei 2011

Feature EduTech

Teknologi Pendidikan

Teknologi Pendidikan / Pembelajaran

Secara historis, bidang ini disebut baik sebagai “Teknologi Pendidikan” maupun “Teknologi Pembelajaran”. Definisi yang ditetapkan oleh AECT tahun 1977 membedakan “Teknologi Pendidikan” dengan “Teknologi Pembelajaran” . Pada saat ini istilah tersebut digunakan secara bergantian oleh kebanyakan insan profesi dalam bidang ini. Karena istilah “Teknologi Pembelajaran” (a) dewasa ini lazim dipakai di Amerika Serikat, (b) mencakup banyaknya lingkungan pemanfaatan, (c) menggambarkan fungsi teknologi dalam pendidikan secara lebih tepat, dan (d) dalam satu batasan dapat merujuk baik pada belajar maupun pembelajaran, maka istilah “Teknologi Pembelajaran” digunakan dalam definisi 1994, meskipun kedua istilah dianggap sinonim.

   Definisi Bidang Tahun 1994

Teknologi Pembelajaran adalah teori dan praktek dalam penegmbangan, pemanfaatan, pengelolaan serta evaluasi proses dan sumber untuk belajar.
Menurut definisi 1994 Teknologi Pembelajaran adalah
1.      Teori dan Praktek
2.      Desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan dan penilaian
3.      Proses dan sumber, dan
4.      Untuk keperluan belajar

Teknologi Pendidikan telah berkembang dari suatu gerakan menjadi suatu bidang kajian dan Profesi.Terdapat lima kawasan Teknologi Pendidikan, yaitu
1.Desain adalah proses untuk menentukan kondisi belajar, dengan tujuan untuk menciptakan strategi dan produk pada tingkat makro, seperti program dan kurikulum, dan pada tingkat mikro, seperti pelajaran dan modul.
2. Pengembangan adalah proses penterjemahan spesifikasi desain ke dalam bentuk fisik.
3. Pemanfaatan adalah aktivitas menggunakan proses dan sumber untuk belajar
4.Pengelolaan meliputi pengendalian Teknologi Pembelajaran yang meliputi
   perencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan supervisi.
5. Penilaian adalah proses penentuan memadai tidaknya pembelajaran dan belajar.
Praktek Teknologi Pembelajaran

Teknologi Pembelajran berkembang secara konsisten melalui serangkaian teori dan praktek. Konsistensi terjadi karena teori memberikan pengarahan bagi praktek, sebaiknya praktek dapat mendahului analisis teoritik. Terdapat beberapa elemen yang dapat memudahakn atau memeprsulit penggunaan model serta teori sebagai landasan dalam praktek kerja di lapangan, yaitu:
  1. Jenis materi pembelajaran
  2. Sifat atau karakteristik pebelajar
  3. Organisasi dimana pembelajran berlangsung
  4. Kemampuan sarana yang tersedia
  5. Keahlian para praktisi

Dimensi praktek Teknologi Pembelajaran berkembang sejalan dengan perkembanagan potensi teknologi. Introduksi mikreo computer di bidang pendidikan dan pelatihan secar drastic mengubah keberadaan proses praktik di lapangan. Penggunaan computer semakin lazim serta semakin besar kemampuannya, memungkinkan perkemabnagan praktek Teknologi Pembelajaran Meningkat.
Pilihan Bagi Lulusan Teknologi Pembelajaran
1.      Kesehatan
2.      Pemerintahan
3.      Sekolah
4.      Bisnis dan Industri
5.      Tempat ibadah dan masyarakat

0 komentar:

Posting Komentar